Menulis Itu Tidak Membosankan
Remaja sebagai agen perubahan bangsa dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan dalam era globalisasi saat ini. Kemunculan teknologi canggih sangatlah berpengaruh besar dalam kehidupan dan pergaulan remaja. Bahkan, kini banyak remaja yang banyak meluangkan waktunya untuk memanfaatkan teknologi tersebut, misalnya bermain gawai dibanding belajar. Namun lain halnya dengan remaja (siswa) di SMAN 6 Bone, mereka punya solusi tersendiri untuk menghindari kecanduan pada gawai tersebut. Sekelompok siswa yang tergabung dalam organisasi ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) tersebut menyiasatinya dengan melakukan kegiatan menulis.
Meskipun menulis ini dianggap sebagai kegiatan membosankan dan tidak menyenangkan, namun mereka punya trik dan tips mengatasi hal tersebut. Menulis adalah kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media tidak langsung. Proses menulis memberikan kepuasan tersendiri bagi penulis karena tulisan merupakan alat komunikasi yang berharga. Penulis William Stafford mengatakan bahwa seorang penulis bukan hanya memberi tahu sesuatu tetapi dapat menjalin pertalian dengan banyak orang di sekitarnya.
Menulis merupakan hal yang menyenangkan karena dengan menulis sesorang dapat menuangkan seluruh ide, gagasan dan daya kreativitasnya lewat sebuah pena. Namun, di era digital seperti sekarang ini banyak orang yang menganggap bahwa menulis itu hal yang membosankan. Beberapa penyebabnya dan cara mengatasinya antara lain.
1. Pikiranmu kurang relaks
Saat menulis, kamu terlalu menggebu-gebu bahkan terkesan memaksa otakmu berpikir. Menulis itu tidak boleh dipaksakan, karena segala sesuatu yang dipaksakan hasilnya akan tidak baik. Cobalah mencari tempat yang nyaman saat menulis atau sambil mendengarkan musik, hal ini akan memberikan kamu semangat baru.
2. Takut akan hasil tulisan yang tidak maksimal
Semua pekerjaan ada risikonya, tak terkecuali menulis. Menulis juga ada tahapannya, sama halnya ketika berjalan menaiki tangga maka harus melewati tangga demi tangga. Berharap hasil yang terbaik tanpa mengalami kegagalan sama saja berharap memeluk bulan. Jangan takut untuk dikritik karena kritik tersebutlah menjadi jalanmu untuk lebih baik ke depannya.
3. Kurang perbendaharaan kosakata
Kurangnya perbendaharaan kosakata berimbas pada tulisan yang kamu buat. Tulisan menjadi kaku, tidak beraturan (tidak memilki alur) dan tanpa bahan pola. Penyebab utama seseorang kekurangan bahasa tulisan (kosakata) adalah kurang membaca. Membaca sangat menunjang kosakata yang kita miliki, karena dengan membacalah seseorang mendapat pengetahuan baru. Luangkan waktumu untuk membaca buku-buku ilmu pengetahuan atau literatur yang relevan. Biasanya dengan menonton berita di televisi.
4. Malu saat tulisan dibaca orang lain
Kurangnya percaya diri dan niat dari hati membuat kamu malu saat tulisanmu dibaca oleh orang lain. Kesadaran akan kodrat kita sebagai makhluk sosial perlu kamu tanamkan dalam diri. Kita membutuhkan orang lain untuk hidup dan berinteraksi, jadi tidak perlu takut atau malu karena sesama makhluk-Nya.
5. Merasa tidak berbakat menulis
Kata “merasa” merupakan musuh terbesar kita saat menulis. Perlu kamu ketahui, apa yang kita “rasa” belum tentu sama dengan kenyataannya. Bisa saja tulisan kamu sangat menarik bagi orang lain tapi “terasa” kurang menarik bagi kamu.
Nah, bagaimana menurut kamu? Apakah menulis itu masih membosankan?
* Koresponden: Tiara Puspita Sari (Sekretaris Kelompok Ilmiah Remaja SMAN 6 Bone)
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Rapor Pada Kurikulum Merdeka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi meluncurkan program Merdeka Belajar sebagai upaya memperbaiki kualitas pendidikan, menjadi solusi dari tantangan masa depan dan m
Implementasi Kurikulum Merdeka (Tak Ada Alasan Tak Siap)
Oleh: Andi Asrar Jumri Khair, S.Pd / Educator Pada tahun ajaran baru 2023/2024 satuan pendidikan akan menerapkan implementasi Kurikulum Merdeka. Tahun ini menjadi penentuan kebijakan
Sepuluh Tips Sukses Menghadapi UN/UNBK
#1. Percaya DiriPercaya diri merupakan perasan yakin pada diri sendiri, jadi rasa percaya diri memang harus dimiliki oleh semua orang terutama buat kalian yang akan menghadapi ujian na
Apa Itu Portal Rumah Belajar Kemendikbud?
Portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era
Sistem Pembelajaran Online
Sebagai guru, kita perlu menyadari variasi pilihan terbaik dari pendidikan jarak jauh dan pembelajaran online. Kita harus mampu untuk menyeleksi teknologi dan media terbaik yang dapat