Implementasi Kurikulum Merdeka (Tak Ada Alasan Tak Siap)
Oleh: Andi Asrar Jumri Khair, S.Pd / Educator
Pada tahun ajaran baru 2023/2024 satuan pendidikan akan menerapkan implementasi Kurikulum Merdeka. Tahun ini menjadi penentuan kebijakan kurikulum nasional berdasarkan evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran. Evaluasi ini menjadi acuan Kemendikbudristek dalam mengambil kebijakan lanjutan setelah pemulihan pembelajaran.
Sekolah melalui guru dan siswa perlu berbenah sekaligus merefleksi kesiapan satuan pendidikan dalam pengimplementasian kurikulum ini.
Sesungguhnya untuk mempermudah melakukan refleksi kesiapan satuan pendidikan, Kemendikbudristek menyediakan instrumen refleksi yang dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk memilih apakah Anda tetap menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kategori jalur implementasi ketika pendaftaran, atau melakukan perubahan kategori jalur implementasi Kurikulum Merdeka. Data hasil refleksi ini kemudian dapat dijadikan rujukan untuk menilai kinerja satuan pendidikan, kepala satuan pendidikan, pengawas, maupun dinas pendidikan.
Kurikulum Merdeka yang dilauchinkan pada 2022 ini merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang dikeluarkan sejak Desember 2019. Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, Kurikulum Merdeka Belajar adalah sebuah pengembangan dan penerapan dari kurikulum darurat yang diluncurkan dalam merespons pandemi Covid-19. Kurikulum Merdeka dianggap memiliki keunggulan karena fokus pada materi esensial dan memberikan kemerdekaan kepada siswa, kepala sekolah, dan guru dalam memilih pembelajaran yang sesuai.
Dalam perjalanannya, Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dilaksanakan bertahap, diantaranya dengan pembentukan Sekolah Penggerak, setidaknya 9.242 sekolah atau 4 persen dari populasi sekolah di Indonesia telah menjadi sekolah penggerak (Berdasarkan data di Kemendikbudristek). Dalam proyeksi pemerintah, periode 2022 - 2023 diharapkan telah terbentuk 10 ribu Sekolah Penggerak, yang dan pada akhirnya diharapkan seluruh sekolah adalah Sekolah Penggerak. Pemerintah juga memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengadakan pembelajaran IKM secara mandiri dalam tiga katagori, yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi.
Pada Mandiri Belajar, sekolah diberikan kebebasan menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka dengan tetap menggunakan Kurikulum 2013. Mandiri Berubah, sekolah diberikan keleluasaan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan. Mandiri Berbagi adalah sekolah mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar yang dibutuhkan. Kurikulum merdeka memberikan keleluasaan kepada sekolah, guru, dan siswa untuk memilih sesuai dengan minat. Memberikan berbagai pilihan kepada sekolah, guru, dan siswa disatu sisi berarti adalah kemudahan. Walaupun di sisi lain bisa berarti kesulitan. Hal ini akan berarti mudah jika kepala sekolah dan guru memiliki kesiapan, kapasitas dana, dan kapabilitas yang memadai. Kreativitas dan inovasi menjadi kata kunci dalam implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah.
Merujuk dari hal-hal diatas, hal yang dianggap perlu disiapkan sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, diantaranya adalah :
1. Kesiapan Kepala Sekolah dan Guru
Kesiapan Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai pemimpin memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang kondusif.
Kesiapan Guru
Guru dituntut harus bekerja secara profesional sesuai standar kompetensi guru. Agar tercapai prestasi belajar siswa yang tinggi, perlu didukung oleh kurikulum yang bagus, karena kurikulum memegang peranan penting bagi pembentukkan dan perkembangan karakter anak bangsa. Guru pelaku kurikulum di lapangan, untuk itu guru benar-benar dituntut bekerja secara kreatif, inovatif, dan profesional.
2. Kesiapan Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran merupakan sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Artinya perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
Perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran (CP). Perangkat ajar meliputi modul ajar, buku teks pelajaran, video pembelajaran serta bentuk lainnya.
Dengan demikian, perangkat ajar yang harus dipersiapkan oleh seorang guru dalam menghadapi pembelajaran di kelas antara lain adalah buku teks, modul ajar, maupun Rencana Pembelajaran (RP). Adapun pemerintah juga telah menyiapkan modul projek sebagai salah satu perangkat ajar di Kurikulum Merdeka.
3. Kesiapan Siswa dan Orang tua
Perubahan kurikulum maupun penerapan kurikulum baru dalam penyelenggaraan pendidikan merupakan sebuah kebutuhan ketika kurikulum sebelumnya sudah tidak relevan atau ketika ada kebutuhan mendesak untuk percepatan pemulihan pendidikan.
Hal lain yang menjadi tantangan adalah kesiapan siswa dan orang tua dalam implementasi kurikulum merdeka, terutama berkaitan dengan keleluasaan siswa untuk memilih sendiri apa yang akan mereka pelajari. Hal ini perlu menjadi perhatian agar siswa benar-benar memilih apa yang akan dipelajari berdasarkan bakat dan minatnya. Di sinilah penguatan peran dan kerja sama pendidik dan orang tua sangat penting dalam mendorong dan mengarahkan siswa belajar sesuai dengan minat dan potensinya untuk mencapai hasil belajar yang optimal dan bermakna.
Inilah beberapa hal yang tentunya harus disiapkan oleh satuan pendidikan dalam upaya menyukseskan implementasi kurikulum merdeka.
Pada perinsipnya ketika kepala sekolah dan guru sudah memahami filosofi dan prinsip dasar pembelajaran berarti sudah memiliki kesiapan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.
***
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Rapor Pada Kurikulum Merdeka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi meluncurkan program Merdeka Belajar sebagai upaya memperbaiki kualitas pendidikan, menjadi solusi dari tantangan masa depan dan m
Sepuluh Tips Sukses Menghadapi UN/UNBK
#1. Percaya DiriPercaya diri merupakan perasan yakin pada diri sendiri, jadi rasa percaya diri memang harus dimiliki oleh semua orang terutama buat kalian yang akan menghadapi ujian na
Apa Itu Portal Rumah Belajar Kemendikbud?
Portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era
Menulis Itu Tidak Membosankan
Remaja sebagai agen perubahan bangsa dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan dalam era globalisasi saat ini. Kemunculan teknologi canggih sangatlah berpengaruh besar dalam kehidup
Sistem Pembelajaran Online
Sebagai guru, kita perlu menyadari variasi pilihan terbaik dari pendidikan jarak jauh dan pembelajaran online. Kita harus mampu untuk menyeleksi teknologi dan media terbaik yang dapat