Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

Pembangunan Nasional dilaksanakan dalam rangka membangun seluruh masyarakat Indonesia dan membangun bangsa Indonesia seutuhnya. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan nasional.

Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. GBHN juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk peserta didik adalah generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa.

Upaya untuk mewujudkan tujuan pembanguan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah melalui peran sekolah yang diharapkan mampu mendidik dan membentuk karakter generasi penerus bangsa. Pendidikan karakter harus didukung dengan sikap kemandirian peserta didik baik dari sisi pengetahuan maupun keterampilan (kecakapan). Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Kegiatan Ekstrakurikuler di lingkungan sekolah merupakan salah satu solusi dalam mengembangkan kecakapan peserta didik.

OSIS adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) kemudian selanjutnya di Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengurus OSIS dipilih melalui pemilihan umum dan anggota OSIS adalah seluruh peserta didik pada satuan pendidikan tempat OSIS itu berada.

Begitupula halnya di SMAN 6 Bone Provinsi Slawesi Selatan yang menjadikan OSIS sebagai wadah dalam mengembangkan kecakapan berorganisasi, membina kemandirian serta melatih keterampilan bagi peserta didik. ANSAR NURDIN, S.Pd., M.Pd. bersama MUHAMMAD SAID, S.Pd., M.Si., merupakan motor penggerak dalam membina dan mengarahkan kegiatan-kegiatan OSIS ke arah yang positif.